Happy Mom's Day
Untuk mu Mama
Langkah kaki sang buah hati kecil menuju dekap Ibunya adalah tahap dimana sang buah hati belajar bahwa Ibunyalah yang benar-benar bisa mendekapnya dengan penuh kehangatan
Senyuman si mungil saat diberi makan oleh ibu tercinta bermakna iya tahu Ibunya memberikan yang terbaik baginya
Tangan mungil yang selalu ingin menggenggam jari Ibunda adalah simbol kuatnya rasa sayang yang dimiliki si buah hati pada sang Ibunda, kuatnya keinginan untuk terus berada di sisi bunda sampai kapanpun
Menangis dan berkeluh kesah padanya saat apa yang diinginkan belum bisa termiliki, karena tahu bahwa sang bundalah orang yang akan selalu berusaha memenuhi apa yang diinginkan buah hatinya tercinta
Dulu, itulah potret diriku...
Mama, Ibu, Bunda apapun sebutannya beliaulah orang yang paling kupercaya
Beliaulah sumber harapanku, cahayaku dan mimpiku
Semua yang kulakukan hampir semua adalah untuknya, selain untuk diriku dan semua selainnya
Menjadi anak yang pintar dan mendapat rangking di sekolah
Menjadi anak patuh yang sangat jarang membantah
Menuruti semua saran Mama
mungkin dapat kukatakan itulah aku
Dan kini buah hati mungil itu tumbuh menjadi seorang gadis
Gadis remaja yang beranjak dewasa, mulai menentukan arahnya sendiri
Mulai memutuskan hidupnya, mulai mengabaikan saranmu
dan telah mulai banyak melukaimu
hari Ibu, saat itu aku ingin menuliskan ini semua, entah mengapa waktu tak memberiku ruang
barulah hari ini, kugerakkan jemari ini untuk sedikit mengungkap apa yang selalu ingin kukatakan padamu,Mama
MAAF, untuk setiap kekecewaan yang engkau derita karena kegagalanku
MAAF, atas segala peluh yang harus kau teteskan untuk memenuhi kebutuhanku
MAAF, untuk setiap kata yang pernah menorehkan luka di hatimu
MAAF, karena aku selalu ingin menuntut ilmu di tempat yang jauh darimu
MAAF, atas setiap kerinduan yang mengahdirkan tangis di pipimu
MAAF, atas setiap hari yang tak kuluangkan untuk mengucapkan bahwa aku sangat mencintaimu
MAAF, untuk setiap kekhawatiran yang tercipta karena jarak ini
MAAF, karena aku bukanlah anak yang sempurna dan lebih banyak menghadirkan kecewa bukanlah bangga
MAAF, Mama karena tak setiap waktu yang kumiliki terselip wajahmu, sedengkan engkau selalu menghadirkan sosokku disetiap harimu
MAAF, karena aku tak pernah berani mengucapkan aku sayang padamu secara langsung dihadapanmu, bahkan kata-kata rindupun mungkin tak pernah engkau dengar dari mulutku,
MAAF, bukan karena aku tak merindukanmu, tapi aku terlalu malu untuk telihat lemah dihadapanmu, aku terlalu takut , semuanya akan menghadirkan lagi rasa cemas dan gundamu...
masih ada beribu maaf yang ingin kuurai , namun tak mampu kuungkap,dan aku tau semua MAAF ku telah kau terima, bahkan sebelum aku mengucapkan kata itu
SELAMAT HARI IBU, MAMA
Aku mencintaimu...
Rabu, 21 Desember 2011
Miss you all
Indah gemerlap kota Jakarta
menggoda mata yang selalu rapuh
tak pernah terbayangkan dalam benak ini,
Jakarta adalah tanah dimana aku berpijak saat ini,
terkadang hati ku belum mampu menerima kehadiranku di kota megah ini
hati ini masih mencintai tanah kelahirannya
tanah tempatnya tumbuh, tanah tempatku merasakan hangatnya suatu keluarga
keluarga kecil yang tidak kokoh namun juga tak rapuh
keluarga mungil yang dipimpin oleh ayah, dibina oleh Ibu dan dihiasi oleh kami
sang buah hati...
Aku selalu merasa tak ada yang berubah dengan kehadiranku di kota ini
Namun saat aku melangkah keluar dari rumah, aku tersadar
Keluargaku terlalu jauh untuk memberikan kehangatan itu saat ini
mereka tak dapat kulihat, tak dapat kusentuh
tapi aku bisa mendengar mereka...
merasakan kerinduan yang terpancar dari sisi mereka,
yang tentunya juga kurasakan disini
Ini adalah pilihanku, aku ada disini karena keputusanku
dan tak ada penyesalan, kerinduan bukanlah sosok dari penyesalan
kerinduan hanyalah bentuk pernyataan cinta kepada mereka
orang-orang yang berharga dalam hidupku, My Family
menggoda mata yang selalu rapuh
tak pernah terbayangkan dalam benak ini,
Jakarta adalah tanah dimana aku berpijak saat ini,
terkadang hati ku belum mampu menerima kehadiranku di kota megah ini
hati ini masih mencintai tanah kelahirannya
tanah tempatnya tumbuh, tanah tempatku merasakan hangatnya suatu keluarga
keluarga kecil yang tidak kokoh namun juga tak rapuh
keluarga mungil yang dipimpin oleh ayah, dibina oleh Ibu dan dihiasi oleh kami
sang buah hati...
Aku selalu merasa tak ada yang berubah dengan kehadiranku di kota ini
Namun saat aku melangkah keluar dari rumah, aku tersadar
Keluargaku terlalu jauh untuk memberikan kehangatan itu saat ini
mereka tak dapat kulihat, tak dapat kusentuh
tapi aku bisa mendengar mereka...
merasakan kerinduan yang terpancar dari sisi mereka,
yang tentunya juga kurasakan disini
Ini adalah pilihanku, aku ada disini karena keputusanku
dan tak ada penyesalan, kerinduan bukanlah sosok dari penyesalan
kerinduan hanyalah bentuk pernyataan cinta kepada mereka
orang-orang yang berharga dalam hidupku, My Family
Selasa, 13 Desember 2011
aku dan engkau
pernahkah kau tanyakan hidupku padanya?
hidupku hanyalah bintang baginya
yang kecil, namun tak henti berkelip indah dalam malamnya
hanyalah bulan dalam gelap awan
yang takkan tanpak tanpa pantulan cahaya mentari yang sedang bersembunyi dari peraduannya
bagai fatamorgana gurun, hanya efek kilap cahaya
terlalu jauh untuk diraih olehnya
dan kini berpalinglah pada dirimu
engkau adalah bumi yang dipijaknya setiap saat
selalu menopang kelemahannya dimanapun ia berpijak
bagai langit yang selalu menaunginya
sesuatu yang dapat ia lihat kapanpun ia inginkan
mentari yang selalu menyinarinya
memberi energi pertama, kedua dan seterusnya, aliran energi yang selalu berarti baginya
oksigen yang harus selalu dihirupnya setiap saat
kau tak pernah meninggalkannya sedetikpun
dan saat kau tanyakan mengapa ia tak pernah mengagumimu
maka inilah jawabannya
karena kau terlalu indah untuk dikagumi
engkau terlalu dekat dengannya,
membuat ketakutan untuk kehilanganmu adalah musuh terbesarnya
karena melepasmu adalah bencana baginya
karena ia tahu kau tak akan meninggalkannya, jika dia tetap berhati-hati menjagamu
dan mengapa ia mengagumiku
karena aku adalah mimpinya
hal yang masih sangat jauh dan ingin diraihnya
aku masih berbentuk bayangan baginya,
dia akan meraihku saat ia mampu menghargaimu dengan segenap hatinya
karena kau adalah kesempatannya...
saat dia mengabaikanmu dengan tanpa tanggung jawab
dalam sekejap ia akan kehilanganku
hidupku hanyalah bintang baginya
yang kecil, namun tak henti berkelip indah dalam malamnya
hanyalah bulan dalam gelap awan
yang takkan tanpak tanpa pantulan cahaya mentari yang sedang bersembunyi dari peraduannya
bagai fatamorgana gurun, hanya efek kilap cahaya
terlalu jauh untuk diraih olehnya
dan kini berpalinglah pada dirimu
engkau adalah bumi yang dipijaknya setiap saat
selalu menopang kelemahannya dimanapun ia berpijak
bagai langit yang selalu menaunginya
sesuatu yang dapat ia lihat kapanpun ia inginkan
mentari yang selalu menyinarinya
memberi energi pertama, kedua dan seterusnya, aliran energi yang selalu berarti baginya
oksigen yang harus selalu dihirupnya setiap saat
kau tak pernah meninggalkannya sedetikpun
dan saat kau tanyakan mengapa ia tak pernah mengagumimu
maka inilah jawabannya
karena kau terlalu indah untuk dikagumi
engkau terlalu dekat dengannya,
membuat ketakutan untuk kehilanganmu adalah musuh terbesarnya
karena melepasmu adalah bencana baginya
karena ia tahu kau tak akan meninggalkannya, jika dia tetap berhati-hati menjagamu
dan mengapa ia mengagumiku
karena aku adalah mimpinya
hal yang masih sangat jauh dan ingin diraihnya
aku masih berbentuk bayangan baginya,
dia akan meraihku saat ia mampu menghargaimu dengan segenap hatinya
karena kau adalah kesempatannya...
saat dia mengabaikanmu dengan tanpa tanggung jawab
dalam sekejap ia akan kehilanganku
Kamis, 08 Desember 2011
Manusia dan menerima
Manusia, itulah kita. saat hidup berlalu terlalu cepat, kita akan merasa bahwa waktu sangatlah berharga bagi kita, tapi lihatlah disisi lain hidup kita, saat kita merasa 1 hari sama dengan 1 bulan, waktu terasa seperti alat yang tak bisa digerakkan walau dengan kekuatan apapun.
Mengapa ada keadaan seperti itu?
Karena manusia tidak pernah puas, karena manusia adalah pemburu kesempurnaan yang kita sendiri tahu, hanya Dia,Tuhan yang Esa yang memilikinya...
Kita adalah manusia, bukan Tuhan...
Menerima, menerima apapun yang telah dikaruniakan Tuhan kepada kita adalah salah satu kunci kebahagiaan yang setiap orang impi-impikan, tapi tidak semuanya ingin berusaha untuk meraihnya... Mengapa?
Karena kita adalah Manusia, tak ada manusia yang memiliki kesamaan mutlak, saat ada yang tahu bagaimana cara menerima, ikhlas. pasti akan ada orang yang tidak tahu berterima kasih dan hanya meminta kesempurnaan yang mustahil. Saat ada yang mencari tahu cara untuk meraih kebahagiaan dan berusaha untuk sampai pada tujuannya, di sisi lain akan ada manusia yang tak tahu apa yang ingin ia lakukan bahkan untuk waktu semenit kemudian, yang mana yang akan merasakan kebahagiaan?
Tentulah manusia yang tahu cara menerima dan mau berusaha...
Hidup terlalu Fana untuk dijalani tanpa ada kesadaran untuk berusaha, saat kita menginginkan sesuatu. Bergerak! manusia harus bergerak, saat ada seorang manusia yang tak tahu cara bergerak (kecuali orang yang memiliki keterbatasan fisik) saat itulah dia akan menjadi sampah masyarakat, karena ia tak membawa manfaat bahkan untuk dirinya sendiripun tidak...
Manusia yang tak pernah merasa puas, adalah fitrah yang wajar. tapi Akan lebih baik jika mampu mengendalikannya, artinya pada saat ada sesuatu yang tidak sesuai dengan harapan kita, kita bisa menjadi manusia yang tahu cara Menerima apa yang telah dikaruniakan pada kita. Ikhlas, kata dan laku yang penuh makna dan mampu memupuk bahagia dalam sekejap dalam hati manusia. Saat manusia sudah tahu rasa ikhlas untuk pertama kalinya, ia akan berusaha untuk bisa terus merasakannya, tapi akankah manusia yang tak tahu menerima mampu merasakannya, bahkan untuk yang pertama kalinya slama hidupnya. Entahlah...
Manusia.... itulah kita... Mari menjadi manusia yang tahu cara menerima dan memiliki hati yang mengenali rasa ikhlas... :)
My Life, curahan hati
8
july 2011 (sesi curhat)
hari yang
tidak sempurna diisi dengan nonton film, tidur, dan banyak hal lain yang
sebenarnya tidak terlalu bermafaat dan nggak penting... tapi, itulah
kenyataannya, dan itulah yang Qlakukan...
malamnya ke
masjid untuk tarawih dan pulangnya dapat siraman rohani untuk tetap ikut
seleksi akpol (fine, memang masa depan terjamin, tapi yang tidak bisa
Qbayangkan, bagaimana caraQ berhadapan lagi dengan teman-temanQ dalam keadaan
“tak berjilbab”). That’s right, lulus seleksi akpol dan pelantikannya akan
membuat bangga orang tua, tapi apakah itu akan memberikan kepuasan juga pada
jiwa ini? Hanya ALLAH yang tahu jawabannya. Dan sekarang hingga satu tahun yang
akan datang adalah waktu yang cukup untuk mengungkap kebenarannya, apakah ALLAH
akan lebih membawaku ke jalan dimana aku harus berkorban hijab, atau mungkin
jalan lain yang butuh pengorbanan dalam bentuk lain. Biarkan waktu yang
menjawab, dan semoga Qmampu membaca jawaban sang waktu...
hari ini aku
juga berpikir apa yang dapat kulakukan dan akan membuat orang lain bertanya,
bagaimana kau bisa melakukan itu, berbuat sesuatu yang dapat membuat orang lain
terpana dan memuji... apakah benar itu yang dapat membuatku merasakan kepuasan
dan kebahagiaan? Entahlah, akupun tak dapat menjawabnya, dan apakah harus
kuserahkan lagi pada sang waktu tanpa betindak apa-apa? I wanna do something
good, which can make another proud at me , proud to be have someone like me, especially
my parents... sekarang adalah waktuQ untuk belajar bagaimana cara berbuat
sesuatu agar tidak melukai mereka dan juga tidak melukai diriku sendiri.
Mungkin orang lain benar, bahwa aku berpikiran pendek akan masa depan yang
belum tercipta, tapi apakah salah memikirkan cara terbaik membuat mereka bangga
tanpa harus melepas hijab ( membuat dosa bagi diriku sendiri karena tak
berhijab di usiaQ yang sudah baligh dan membuat orang lain berdosa saat
melihatku tanpa hijab ), mungkin kolot atau entah apalah namanya, tapi tak
sedikitpun ada kompromi yang tertanam dalam diriku dalam masalah hijab, apalagi
utnuk melepasnya dalam waktu yang relatif lama, no way... tidak etis bagiku
yang telah berhasil membujuk orang tuaku mengizinkanku berhijab, lalu saat mereka
ingin melihat keberhasilan dari anaknya yang seorang akhwat ini, mereka tega
menyuruh sang anak untuk melepas identitasnya... fine, don’t judge someone from
the cover, that’s right hijab mungkin bukan patokan tingkat keimanan seseorang,
tapi apakah tidak terlalu naif jika bisa memastikan seseorang yang tidak
berhijab dengan iman yang kuat bisa lebih aman dari neraka dibandingkan dengan
akhwat yang berjihab yang imannya biasa-biasa saja? Sedangkan kita tahu bahwa
sehelai rambut akhwat yang terlihat oleh seorang ikhwan terdapat 77 jin disana
dan menimbulkan dosa baik untuk akhwat maupun ikhwannya, walaupun sang akhwat
sholat dan bertaubat kepada-Nya tetap saja dosa akan membayang-bayanginya,
apalagi saat sang akhwat harus berada di tempat umum yang membuat banyak ikhwan
akan melihat auratnya. Coba bandingkan dengan seorang berhijab yang terjaga
auratnya, kemanapun ia pergi ia menjadi seseorang yang terhormat dimata
siapapun, walaupun tanpa pangkat dan jabatan yang disandangnya tetaplah menjadi
akhwat yang terhortmat karena hijabnya. Stidaknya ia tidak melakukan dosa kecil
secara rutin seperti akhwat yang tidak berhijab... karena dosa kecil yang
dikerjakan berturut-turut akan menjadi dosa besar... dan tak berhijab adalah
salah satu aplikasi dosa kecil yang dilakukan secara berturut-turut tanpa
disadari yang akan tercatat sebagai dosa besar...
mungkin
pendapat ini akan ditentang habis-habisan jika orang tuaku membacanya, tapi
setidaknya telah kutuangkan pendapat yang selalu berkecamuk dalam hatiQ untuk
diungkap dihadapan mereka...
semoga ALLAH
memberi cahaya keyakinan dalam hatiku dan setitik pengertian dalam hati kedua
orang tuaku ... AMIEN...
HANYA PADAMU
HAMBA BERSERAH DIRI...
Selasa, 22 November 2011
My Lovely Parents
Saat ini aku telah berdiri pada keputusanku sendiri, menentang harapan orang tuaku untuk masuk fakultas kedokteran, mematahkan langkah mereka untuk menjadikanku seorang polwan...
Hari ini, tanggal 22 November, ada lagi postingan mengenai orang tua, yaitu Ayah. semua penggambaran Ayah yang begitu nyata dan menyentuh, karena semuanya benar-benar kualami dan baru kusadari bahwa semuanya benar...
Sekarang aku adalah seorang mahasiswa Universitas Bakrie, Teknik Informatika 2011. apakah status ini akan bertahan hingga 3 tahun kedepan, aku tak tahu, sungguh tak tahu dan kurasa tak ingin tahu.
Rasa bersalah dan berdosa mungkin selalu menghantuiku, tapi itulah yang menjadi semangatku untuk menjadi yang terbaik, agar mampu mengubah pikiran mereka atas keputusan yang kuambil...
Kemarin tanggal 21 November aku membaca artikel dan menonton video tentang pengoraban seorang Ibu, sebagai seorang perantau yang jauh dari Ibunya, air mataku terlalu mudah untuk menetes, mungkin karena andil rasa bersalahku padanya yang pernah membuatnya kecewa, karena aku tak lulus di Fakultas Kedokteran... saat aku menangis karena ketidaklulusan itu, itu adalah tangis atas nasib ibuku yang memiliki anak yang tak sesuai dengan harapannya. tapi, tahukah apa yang beliau katakan sambil memelukku erat, " Mama nggak kecewa kok, kan Ana sudah berusaha dengan maksimal, Mama kecewa kalau memang Ana tidak berusaha, tapi kan Ana sudah berusaha, Mama liat usaha keras Ana kok". Ku tahu kata-kata yang keluar dengan tulus nan lembut itu adalah ungkapan sayangnya padaku tapi juga sekaligus memberi tirai pada kekecewaannya agar tak berhasil ku terawang dalam tangisku...
Saat aku tak sepenuh hati mengikuti tes STAN, dan kesal atas tuntutannya. tahukah saat ku menangis karena karena menganggap semuanya adalah tuntutan yang membuatku merasa tertekan. ternyata beliau juga meneteskan air mata dan berkata " Aku cuma ingin yang terbaik untukmu nak". Saat mengetahui hal itu, hatiku terkoyak merasa tak berguna sebagai anaknya dan terus membawanya pada rasa kecewa. Aku bahkan bertanya pada diriku apakah aku masih pantas disebut anak? Pada masa2 itu aku merasa aku menjadi anak yang paling buruk untuknya, karena hanya kekecewaan demi kekecewaan yang ku berikan kepada mereka... LOVE YOU MOM
my Lovely MOTHER |
Hari ini, tanggal 22 November, ada lagi postingan mengenai orang tua, yaitu Ayah. semua penggambaran Ayah yang begitu nyata dan menyentuh, karena semuanya benar-benar kualami dan baru kusadari bahwa semuanya benar...
Ayah yang selalu berkata " Saya yakin anakku bisa jadi Dokter " selalu menyemangatiku " Kalau orang lain bisa, anaknya bapak juga pasti bisa ".kata-kata yang tak akan terlupakan. Namun saat itu, bukan kata-kata itu lagi yang sering diucapkannya, " Orang tidak dinilai dari jilbab yang ia kenakan, melainkan dilihat dari tingkah laku dan perbuatannya", itulah yang dikatakan Bapak untuk mendorong anaknya untuk tetap mengikuti seleksi masuk Akpol yang akan berakhir pada lepasnya Hijab sang anak. Aku tahu dan sangat mengerti harapan dan cita-cita Bapak dan Mama untuk anak pertamanya ini, karena harapan anaknya menjadi dokter sudah pupus, saat harapan menjadi Polwan menemui jalan mereka sangat bersemangat...
"Bagaimanapun kesehatan lebih penting. Masih adaji uangta nak?" dan sekarang itulah kata-kata yang sering kudengar. LOVE YOU DAD.
My Beloved FATHER |
Lihatlah akhir ini, sekeras apapun mereka berharap, mereka akan tetap mengutamakan perasaan dan keinginan anaknya,mereka tak akan pernah sekalipun berniat untuk menyakiti buah hatinya. "Kalau kau nya yang tidak mau, tidak ada yang bisa paksakan nak, daripada sakiti hatimu kami lebih pilih kehilangan 20 jt".itulah kata-kata yang paling mengiris hatiku dan membuatku terlempar ke dalam jurang kekecewaan mereka yang paling tak ingin kumasuki namun tak mampu untuk kuhindari, tapi keteguhanku untuk jilbabku lebih kuat melawan itu semua, dan mereka mengerti itu, karena memang mereka yang paling mengerti anaknya... "LOVE YOU SO MUCH, MOM, DAD"
HOPE ALL THE BEST FOR OUR FAMILY... :)
jangan pernah malu untuk mengucapkan kata-kata itu di depan mereka, karena tidak selamanya mereka ada untuk mendengarkan kata-kata itu langsung terlontar dari mulut sang buah hatinya, yang paling berharga bagi mereka....
Minggu, 13 November 2011
be different |
Reach Our Big Dream with Action |
Kamis, 27 Oktober 2011
Happy Birthday Adekq Sayang :) Slideshow Slideshow
Happy Birthday Adekq Sayang :) Slideshow Slideshow: TripAdvisor™ TripWow ★ Happy Birthday Adekq Sayang :) Slideshow Slideshow ★ to Australian Capital Territory and Jakarta. Stunning free travel slideshows on TripAdvisor
Jumat, 21 Oktober 2011
The Beginning
Berawal dari sebuah keputusan untuk melanjutkan kuliah di Jakarta, tak pernah terbersit dalam pikiranku untuk bisa memulai pengalaman berbisnis secepat ini, di semester pertamaku menjadi seorang mahasiswa.
Namun, siapa yang tahu apa yang ada di masa depan, dukungan dari mereka (Kak Eko, Kak Ricky, dan Kak Eryk). Rasa terima kasih ku mungkin belum dapat kuutarakan pada mereka, semoga jalanku kedepannya, adalah jalan kesuksesan dan kebahagiaan,saat itulah rasa terima kasih akan kuungkap, yang kuharap beriring dengan kebanggan mereka memiliki adik sepertiku, dan tanpa kekecewaan karena telah mendukungku...
dan kepada teman yang semoga bisa menjadi sahabatku (Tika dan Adlan) yang membakar semangatku untuk menjadi seseorang yang lebih pasionity, utamanya dalam dunia IT maupun bisnis, kami akan berjalan bersama menempuh jembatan-jembatan kehidupan yang berujung pada masa depan yang kuharap adalah kebahagiaan dan kesuksesan. semoga.
selain dari itu, PELANGI adalah wadah yang tepat bagiku untuk tetap dapat berbagi walau dengan keterbatasan yang kumiliki,6 bulan adalah masa percobaan apakah aku layak menjadi seorang yang jiwa sosialnya lebih dari orang lain, atau hanya sebatas keinginan untuk tampil di depan orang banyak sebagai orang baik, dan kuharap lagi aku hanyalah oarng yang hadir dengan niat berbagi dengan ikhlas tanpa imbalan dan pamrih, bukannya orang yang riya' atas perilakunya...
aku akan mulai berjalan dalam lingkar kehidupan yang akan terus menuntutku untuk memutuskan, memilih dan bertanggung jawab atasnya.
3 tahun kedepan akan terlihat, apakah aku adalah seorang pekerja keras ataukah hanya seorang mahasiswa yang tak tau arah masa depannya. dan kuyakini untuk saat ini aku adalah yang berada pada kategori yang pertama. OPTIMIS akan menjadi modal awalku untuk melangkah...
cerita apakah lagi yang tertoreh dalam lembaran hidupku selanjutnya, tiada yang tau... namun akan kuusahakan, semuanya adalah baktiku pada-Nya, pada orang tuaku dan orang2 yang tak pernah letih mendukung dan mengingatkan aku, apa arti keberadaanku saat ini di JAKARTA.
ALLAH SWT, hanya kepada-Mu hamba memohon keselamatan atas hadirku di negeri ini...
Minggu, 09 Oktober 2011
Hidup adalah Pilihan
Hari ini ada lagi kejadian yang menyadarkan diri ini bahwa hidup akan terus dipenuhi dengan pilihan dan setiap pilihan adalah resiko yang akan kita tanggung sendiri, itu bukan keterpaksaan, bukan pilihan orang lain tapi pilihan kita sendiri. karena tanpa memilih dan memutuskan kita tidak akan berpindah dari ketidaktahuan dan keragu-raguan kita. tanpa meutuskan pilihan dengan alasan resiko yang akan dihadapi kelak hanyalah membuat kita terpuruk dan semakin menjadi orang yang tidak tahu. saat kita memilih antara beberapa pilihan dan memutuskan untuk menjalani dan menanggung semua resiko yang ada, maka disaat itulah kita mulai bergerak menjadi orang yang lebih bijaksana, sempurna dan lengkap.
Jumat, 07 Oktober 2011
Merantau
perpisahan dengan mereka sebelum kaki ini melangkah ke tanah orang lain
untuk menuntut ilmu.
me with my brother
my family
my lovely cousin
my lovely aunt
my aunties
my family
my motivation
my sister
Aku
Hidup akan terus berjalan walaupun air mataku jatuh tak terbendung malam itu
Hidup akan terus berlanjut walaupun kegagalan menghampiriku di hari ini
Hidup akan terus bergerak maju walau hatiku merasa takut untuk mengahadapinya
Hidup tak akan berhenti karena hidup untuk dijalani dan dinikmati bukan untuk disesali saat ia berlalu dan dikhawatirkan saat ia belum tercipta...
Tak ada gunanya berduka karena kegagalan...
Aku tetaplah aku,nasibku taklah berubah,walau air mata berlinang,
walau hati terasa perih,walau duka masih menyelimuti dan
meski ketakutan akan mengalami hal yang sama terus menghantui,
aku tetaplah aku...
Yang bisa kulakukan adalah berubah, berubah menjadi lebih baik
bukan berarti mengubah nasibku,
karena aku tetaplah aku...
aku bukan Tuhan yang mampu merubah nasib...
perubahan yang kutempuh haruslah membawaku jauh dari kegagalan...
kegagalan harus mampu mengajariku hal yang tak kuketahui sebelumnya...
karena diriku tak akan berubah,yang berubah adalah bagian dari hidupku,
sifatku,niatku,usahaku,do’aku,semua akan berubah menjadi lebih baik
karena aku tetaplah aku...
17 july 2011
Terkadang orang merasa ALLAH memberikan cobaan yang tak dapat di tanggungnya...
Seringkali orang merasa iri terhadap pemberian ALLAH kepada ornag lain yang dirasa lebih banyak dan lebih baik daripada yang diberikan kepadanya...
Tak jarang orang merasa bahwa dirinya sial, karena tak pernah merasakan kenikmatan...
Dan seringpula seseorang merasa dirinya tidak snaggup lagi menjalani hidup yang penuh cobaan...
Sungguh merugilah orang yang berpikiran seperti itu...
ALLAH selalu memberi cobaan sesuai dengan kemampuan hamba-Nya, karena ALLAH Maha Tahu, ALLAH lebih mengetahui kemampuan hamba-Nya daripada hamba-Nya itu sendiri...
ALLAH tidak pernah membeda-bedakan hamba-Nya apalagi dalam memberikan rezeki, karena ALLAH Maha Adil dan Maha Bijaksana, ALLAH telah memberikan semua sesuai dengan takarannya...
ALLAH telah mencurahkan rahmat-Nya kepada setiap hamba-Nya, karena ALLAH Maha Pemberi Rezeki dan Maha Penyayang, ALLAH tidak pernah kikir dalam memberikan nikmat kepada hamba-Nya...
ALLAH memberikan cobaan karena ALLAH masih menyayangi kita,saat ALLAH tak lagi memberikan cobaan berarti ALLAH tak lagi melihat kita,karena ALLAH Maha Pengasih dan ALLAH Maha Melihat, ALLAH memberi cobaan karena ingin melihat kita belajar dari cobaan itu, dan menjadi hamba yang lebih sempurna setelah berhasil melalui cobaan-Nya.
Langganan:
Postingan (Atom)